Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Tiba-Tiba Melankolis

Di tengah-tengah ke- chaos- an pengumpulan B100 dan B200, aku menjadi sosok melankolis. Ingatan seakan-akan menampilkan rekaman kisah yang manis, meski akhirnya harus menangis. Isi pikirku masih tentang kamu. Selalu. Entah kapan semua ini akan berlalu. Aku masih ingat persis bahwa rasanya perih. Membuatku kerap terisak dalam lirih. Sebut saja diri ini pamrih. Aku ikhlas, sebab aku memang mengharap kasih. Maaf mungkin kuucapkan. Aku tak tahan dengan kenangan yang memicu harapan. Meminta kembali genggaman yang kini hanya sekedar khayalan. Akhir-akhir ini aku menjadi melankolis. Sejak kepergianmu, tepatnya. Wajahku kerap meringis. Disusul tawa suka cita. Aku tidak tahu aku menulis apa. Tidak jelas, tidak pula berkelas. Aku hanya baru membaca puisi yang kamu tulis. Dan, tiba-tiba aku menjadi melankolis.