Skip to main content

Mengikhtisarkan Insan dan Kisah 2018 (Bagian 1)

Beberapa malam yang lalu, sebelum memutuskan tidur, aku menyempatkan diri memeriksa ponselku untuk melihat jam. Aku pun kaget, namun bukan karena jam sudah menunjukkan pukul 00.23. "Hari ini udah hari Kamis?! ...dan tanggal 27 Desember," batinku. Liburan memang meningkatkan risiko lupa-tanggal dan lupa-hari. Sampai-sampai aku tidak menyangka bahwa akhir pekan sebentar lagi, dan akhir tahun -juga awal tahun- tinggal menghitung hari.

Jika membicarakan akhir dan awal tahun, aku merasa lucu. Lucu karena aku kerap mengulang-ulang tradisi, dan mengulang-ulang hasil. Aku, bisa dibilang, sering merenungkan kejadian dan kebiasaanku di sebuah tahun, kemudian berjanji untuk tidak mengulangi dan menambah hal-hal buruk di tahun selanjutnya. Namun, pada akhirnya janji itu seakan menjadi omong kosong. Layaknya para calon pemimpin/ wakil rakyat, aku tidak menepati janji, bahkan janji pada diri sendiri.

Akhir tahun 2018, sama seperti tahun lalu, aku mencoba mengingat apa yang telah kulakoni selama hampir 365 hari. Agar supaya ingatannya bisa langgeng dan dibaca-baca lagi, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, aku kini ingin menuliskannya di sini.

Januari
Di bulan Januari, awal-awal banget, aku lagi chaos perihal roadshow dan TONAMPTN. Dari mulai mengonfirmasi perizinan di sekolah-sekolah, presentasi tentang kuliah dan ITB kepada pemuda-pemudi berbalut putih abu-abu, menyortir soal dan LJK dan rekapitulasi pendaftaran peserta buat try out, hingga scanning dan ranking mandiri hasil try out. Apresiasi setinggi-tingginya buat para punggawa dalam foto di bawah ini beserta rekan-rekannya yang nggak ada di foto. Harusnya ada foto pas abis evaluasi, tapi entah di mana foto itu sekarang berada. Hehe.
Kiri ke kanan: Yonas, Gaby, Jupit, Dzikry, Ijad, Kukuh

Selain try out, dkk. mulai Januari 2018 aku juga diamanahi menjadi Pemimpin Umum Boulevard ITB. Nggak bakal banyak cerita tentang Boulevard di sini soalnya bakal panjang (mungkin hahaha). Ingetin aku buat cerita tentang Boulevard, ya! Intinya, walaupun di awal takut banget memegang amanah yang terbilang gede ini, walaupun di perjalanannya cukup melelahkan, serta walaupun-walaupun lainnya, jadi PU Boulevard menyenangkan kok haha. Bener kata Kak Teo (PU 2017), kalau banyak banget pembelajaran yang diperoleh dari Boulevard. And i am grateful for taking this chance, for choosing this way, for facing my fear. Terima kasih banyak, Boulevard! <3
Foto saat musyawarah kerja
Di Januari juga ada prokang, kependekan dari proyek angkatan. Proyek angkatan itu sebuah proyek yang ditugaskan ke angkatan HME 2016 (Allegro) seusai masa ospek jurusan yang dinamakan Masa Bina Cinta (MBC). Prokang yang bertajuk Embargo - Edukasi, Membantu, Berbagi bersama Allegro ini dilakukan di SDN Cikoneng 1 dan dilanjutkan ke Wisata Batu Kuda. Aku di sini sangat kagum sama Fahri, dia adalah orang yang totalitas untuk masyarakat. Sayangnya, Fahri sibuk di wadah-wadah dan pengmas-pengmas lain jadinya menurutku... dia nggak begitu maksimal di sini. Atau mungkin dia sebenernya udah maksimal, hanya saja... ring 1 prokangnya yang nggak maksimal kayak aku hehehe. Ya sudahlah. Intinya, aku mau berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu keberjalanan prokang Embargo ini. Semoga bisa banyak belajar dan mengambil pelajaran dari sini.
Ring 1 Embargo (tidak lengkap)

Februari
Di bulan yang katanya penuh cinta ini aku mendapatkan banyak cinta, tentunya berkat Konser KPA.
Ini hadiah dari teman-teman, thanks a lot!
Tim 1 Konser, di-conduct sama Kak Dicky

Surat sebelum konser
Di konser aku belajar banyak sih, terutama belajar berkomitmen buat dateng dan latihan dengan serius, walaupun masih suka cabut-cabutan apalagi kalo akademik atau lembaga lain lagi chaos.

Maret
Di bulan Maret ada Big Bad Wolf! Diselenggarain di ICEE BSD. 31 Maret 2018, perjalanan Bandung-BSD kutempuh pulang dan pergi dengan kereta api dan KRL. Untuk diingat di kemudian hari, momen ini adalah momen pertama kali aku diizinkan (sama orang tua) pergi ke luar kota, dalam hal ini Kota Bandung, hanya berdua dengan teman. Seru, benar-benar surga buku. Di Big Bad Wolf ada banyak buku impor juga lokal yang harganya lebih murah dari harga di toko. Tapi, jangan harap kamu bisa buka jasa titip karena menurutku, kita harus struggling banget buat nemu sebuah buku dengan judul tertentu. Buku di BBW se-random itu dan nggak dikelompokkin.

April
Kak Thariq luluuus! I was sad actually because I could not perform Angklung or even visit him at the graduation because I was so busy with HME's business, lol. Maka, kita pun foto seadanya..
Kiri ke kanan: Sekar, Kak Thariq, Riris
Kak Thariq ini salah satu akang KPA yang pertama aku kenal, one of boardgame masters, fotografer handal, kenalannya banyak, artsy! Walaupun Kak Thariq nyebelin karena suka ngeledekin, tapi Kak Thariq memberi cara-cara baru dalam memandang sesuatu. Mungkin kalo Kak Thariq baca ini, aku mau bilang makasih untuk semuanya, Kak. Untuk cerita-cerita yang menyenangkan, hasil-hasil fotografi yang bagus banget, ledekan-ledekan penuh sarkas dan bikin mikir "iya juga ya.."

Di bulan April juga Kak Nurin, PU Boulevard 2016, wisuda! Kak Nurin ini pemikirannya amazing, baca dan nulis udah kayak inhale dan exhale; kebutuhan. Kak Nurin udah menerbitkan dua novelnya sendiri! Novel pertamanya berjudul Langkah dan novel keduanya berjudul Eternal Memories. Kak Nurin ialah salah satu orang yang mendorongku buat jadi PU Boulevard. Dalam keberjalanan aku jadi PU, Kak Nurin juga masih aku "ganggu" buat ditanya-tanya tentang ini itu, gono gini per-Boulevard-an. Ada fun fact juga nih.. sebagai orang farmasi, kalo liat ada produk gitu nih doi refleks lihat ingredients-nya.
Kiri ke kanan: Azkabel, Kak Nurin, Riris

Mei
Di bulan Mei, majalah Boulevard edisi 81 akhirnya terbit! Boulevard #81 membahas tentang pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Banyak hal yang aku dapet dari proses pembuatan majalah ini: mengasah kemampuan yang aku punya,  memanajemen orang-orang di dalamnya, mengatur workload biar nggak pada stres haha, dan lainnya. Berikut ialah penampakan dari cover majalah Boulevard edisi ke-81. Masih bisa dibeli, anyway.
Cover depan majalah Boulevard #81
Aku sangat bersyukur punya temen-temen Boulevard 2017 yang suportif dan bersemangat meskipun harus dikejar-kejar, dan aku sangat bersyukur punya pemimpin redaksi yang saaangat super. Saranghaeyo, Eka! <3 Terima kasih untuk orang-orang di bawah ini, dan lainnya yang nggak ada di foto. Thanks sudah banyak membantuku belajar memimpin dari bulan Januari sampai bulan Mei.
Boulevard (minus banyak)
Juni
I officially began my 20s life here
Tidak ada yang bisa dilantunkan selain Alhamdulillaah. 20 tahun mungkin perjalanan yang panjang juga singkat. Panjang karena banyak pengalaman yang dihadapi, banyak orang yang ditemui, dan banyak perasaan yang dilibatkan. Sedangkan, singkat karena aku masih merasa belum siap. Belum siap berkepala dua dan memiliki tanggung jawab yang berlipat juga.

Aku selalu senang menyambut bulan Juni meski sering merasa terbebani, sebab di bulan ini usia baru mulai kumasuki. Juni 2018 punya banyak kenangan dan pembelajaran, serta penuh kebahagiaan. Aku senang karena diajak bergabung dalam tim wisuda himpunanku, kala itu Bagas lah ketuanya. Sebetulnya, kepanitiaan di himpunanku, HME, sempat membuatku kapok karena satu dan lain hal. Tapi, karena ketiadaan sumber daya manusia di waktu liburan panjang semester, akhirnya aku resmi ditarik kembali. Aku nggak menyesal sama sekali dan nggak merasa kapok. Mungkin karena aku nggak merasakan hari H ya? Hehehe.

The point about kepanitiaan Wisjul is... thank you Bagas for approaching and entrusting me, it was pleasant to join this cool team. Ada Bagas yang humble dan slow tapi kadang terlalu nyantai, Fariz yang sebenernya punya deep insights dan taktis, Tepu super logistik master banget dah cannot do anything without him, Fathiya sarjana SKPI haha keren parah ngurusin 150++ SKPI, ada Jose yang super organized dan teliti dan sabar dan strong menghadapi Gundala-Gundili, Tara teman gabut ngemper di selasar PLN, Elza yang juga sangat sabar ditanya-tanya Gundala-Gundili padahal bendahara, Sagu di mana-mana perform, Ipank yang sibuk, Alfie yang masih bersemangat mendesain walaupun desain awal penuh kontroversi hua, Yoshiro yang selalu ada di kepanitiaan HME alias langganan ring , Ibra aktivis dengan deep and critical thoughts, Didi yang rajin banget ke basecamp Levitron dan gak jelas tapi menghibur.

Omong-omong soal selasar PLN, dari tempat ini aku jadi deket sama Tara dan Nana. Salah dua insan yang menjadi saksi hidup cerita tentang rasa hahaha. Mereka saksi kalo seorang Riris sudah puber!
Kiri ke kanan: Nana, Riris, Tara
They hear my stories, they give me some feedbacks and advises, they strengthen me, they tell me that everything is going to be fine, they are my very good friends. Kapan-kapan aku bahas keduanya lebih detail, ya.

Beberapa mungkin heran, "Itu ngapain duduk dan tiduran di selasar PLN?". Iya, itu kita nungguin anak EP (Teknik Tenaga Listrik) yang lagi sidang. Setelah sidang, mereka difoto dengan latar bendera HME untuk keperluan video Wisjul. Nah, salah satu orang yang sidang di rentang 1-7 Juni itu adalah Mas Akbar haha. Nope, dia hanya seorang manusia, teman mungkin, dan seperti yang lainnya.

Kiri ke kanan: Riris, Mas Akbar
Tapi,  aku mau sekilas mengenalkan dia sebab dia udah mengenalkanku dengan berbagai hal baru, salah satunya lagu-lagu Efek Rumah Kaca yang awalnya terdengar sendu...eh ternyata syahdu juga. Mas Akbar ini bisa dibilang introvert, bacaan bukunya berat-berat tapi keren kayak novel-novelnya Leila S. Chudori, Eka Kurniawan, Goenawan Muohammad, dll. Dia nyebelin hahahaha, fans Arsenal. Intinya, sabar aja ya siapapun yang mungkin akan bertemu dengan orang ini. After all, he is nice and bad lol.

Sepertinya.. aku sudah banyak cerita dan nggak penting. Pada enam bulan pertama cukup banyak dilalui, cukup banyak yang ditemui, dan sebetulnya tidak hanya segini. Seharusnya, lebih banyak lagi. 6 bulan pertama wajib disyukuri, meski ada beberapa situasi yang aku harapkan tidak terjadi. Kesalahan pasti ada, tak jarang diikuti oleh penyesalan. Namun, hal yang bisa dilakukan ialah terus berjalan dan berupaya memperbaiki diri. Maka dari itu, teman-teman yang membaca bantu Riris memperbaiki dan mengevaluasi diri yuk. Klik aja di sini.

Anyway, ikhtisarnya akan dilanjutkan besok. Isinya yang pasti ya tentang kisah-kisah dan insan-insan dalam hidupku di bulan Juli s.d. Desember. Spoiler dikit, di 6 bulan kedua tahun ini aku menjajaki pengalaman-pengalaman baru yang membuat aku sangat bersyukur dan.... senang. Aku bertemu dengan orang-orang baru yang berbeda dan tidak diduga-duga. Nantikan ya, sampai besok! Maaf ya akhir di post ini agak antiklimaks hehe. 

Comments